Rabu, 20 Juni 2018

KEPEMIMPINAN
A.    Definisi Kepemimpinan
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan senantiasa berinteraksi dengan sesama manusia di dalam kebutuhan hidupnya. Di dalam proses berinteraksi itu, manusia selalu terkait dengan kehidupan kelompok dan organisasi. Kelompok dapat mencapai tujuan apabila unsur-unsur yang ada di dalamnya dapat menjalankan fungsinya masing-masing Salah satu unsur utama yang menentukan jalannya kelompok atau organisasi adalah pemimpin (Yuyun, 2010). Untuk dapat menjalankan roda organisasi atau kelompok, pemimpin harus tahu tentang kepemimpinan dan memahami sifat-sifat kepemimpinan. Definisi kepemimpinan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a.       Kepemimpinan adalah suatu seni atau proses mempengaruhi sekelompok orang, sehingga mereka mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok (H.Koonts and Cyril O’Donel, 1982)
b.      Kepemimpinan kepentingan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat (Davis, 1992)
c.       Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar supaya bekerja dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama (Terry, 1960)
Masih banyak definisi kepemimpinan, namun kesimpulan dari definisi kepemimpinan adalah tindakan seseorang pemimpin terhadap anggota kelompoknya dalam upaya mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan. Di Indonesia dikenal dua macam pemimpin, yaitu natural leader dna management leader. Naturalleader adalah seseorang yang menggunakan naluri, sikap, kemapuan, dan kepribadiannya untuk menciptakan keadaan sehingga orang lain yang dipimpinnya dapat slaing bekerja sama mencapai tujuan. Sedangkan management leader adalah sesorang dengan kedudukannya sebagai pemimpin dalam melaksanankan tugas berdasarkan pada prinsip dasar manajemen yaitu perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian sehingga dapat menciptakan keadaan orang lain yang dipimpinnya saling bekerja sama mencapai tujuan.
Seseorang sering mnganggap bahwa pemimpin sama dengan manajer meskipun semua itu merupakan atasan dari anggota kelompok, tetapi sebenarnya ada perbedaan nyata diantara keduanya Pemimpin belumtentu seorang manajer, tetapi manajer adalah seorang pemimpin (Huse,dan Bowditch, 1977).
Manajer adalah seseorang yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan melaksanankan fungsi manajemen (perencanaa, pengorganisasian, pelaksanaan,pemgendalian). Sedangkan pemimpin adalah orang yang orang yang mampu atau pandai mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu., dengan demikian kepemimpinan ideal adalah kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dan juga memiliki kemampuan manajerial.
B.    Teori Kepemimpinan
Tiga teori kepemimpinan yang cukup menonjol adalah :
1.      Teori Genetis
Inti teori ini dinyatakan bahwa “leaderare born and not made”. Menurut teori ini seorang akan menjadi pemimpin apabila mereka dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan dalam kondisi bagaimanapun, sesorang ditempatkan, karena ia telah ditakdirkan sebagai seorang pemimpin suatu kelak ia akan menjadi pemimpin
2.      Teori Sosial
Inti teori sosial adalah “Leader are made nothorn” teori ini adalah kebalikan teori genetis. Penganut teori ini mengemukakan bahwa setiap orang “dapat”menjadi pemimpin apabila diberikan dan pengalaman yang cukup.
3.      Teori Ekologis
Menurut penganut teori ini, mengemukakan bahwa teori genetis dan teori sosial tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut, muncul teori ekologis yang intinya seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila “ia”waktu dilahirkan telah membawa bakat-bakat tersebut yang selanjutnya dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki.
Teori di atas adalah penggabungan segi positif dari kedua teori sebelumnya, dan hampir mendekati kebenaran
C.    Sifat Kepemimpinan
Sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin supaya dapat mendukung keberhasilan memimpin diantaranya :
1.      Sosial sensitivity, artinya dapat merasakan dan mengerti tingkah laku anggota kelompok dan peka terhadap kebutuhannya.
2.      Behavior fleksibility, dapat menyesuaikan tingkah lakunya untuk mengadakan perubahan sesuai dengan kebutuhan dan situasi kelompoknya.
Sifat kepemimpinan tidak hanya didapat dari bakat sejak lahir saja, namun juga dapat dipelajari sehingga memenuhi syarat sebagai pemimpin. Kepemimpinan yang dibutuhkan pada masing-masing organisasi berbeda menurut tujuan, jenis kegiatan, dan besar kecilnya organsasi, maka sifat kepemimpinan yang dibuthkan juga berbeda. Menurut Terry, 1960, kriteria yang harus dipunyai oleh seorang pemimpin adalah
-          kekuatan (kekuatan jasmani dan rohani);
-          keseimbangan emosi (Harus dapat menguasai perasaannya dalam apapun yang dihadapinya),
-          Pengetahuan tentang hubungan kemanusiaan (kemampuan untuk mengetahui sifat serta tingkah lakunya dalam pergaulan)
-          Motivasi pribadi (Keinginan memimpin berasal dari dalam dirinya, shingga dapat menimbulkan gairah dalam bekerja)
-          Kecakapan berkomunikasi (Pandai menyampaikan informasi dan maksudnya sehingga timbul kerjasamayang harmonis)
-          Kecakapan mengajar (Pemimpin yang baik adalah guru yang baik, sehingga dibutuhkan kecakapan untuk mengajarkan sesuatu melalui petunjuk/keteladanan untuk bawahan.
-          Kemampuan teknis (memilikikecakapan memimpin dalammerencana, mengorganisir, melimpahkan tugas, memberi nasihat, membuat keputusan dan mengawasi dan kerja sama)
D.    Wawasan Kepemimpinan
Apabila seorang pemimpin ingin mencapai tujuan dengan efektif, maka ia haruslah mempunyai wewenang untuk memimpin bawahannya untuk mencapai tujuan tersebut. Wewenang ini disebut wewenang kepemimpinannya berupa hak untuk bertindak dan mempengaruhi tingkah laku orang yang dipimpinnya. Terdapat dua pendapat mengenai sumber wewenang. Pertama adalah “Top Down Authority” yaitu wewenang yang dapat berasal dari atasan seperti seorang presiden direktur yang menunjuk sesorang yang dianggap mampu menjadi kepala penjualan lalu diberi wewenang untuk memerintah dari atasannya.
Top Manajement
 
 






                                                                                                                 
Gambar kepemimpinan secara Top Down Authority
Konsep kedua adalah “Bottom up Authority” yang mendasarkan diri pada teori penerimaan (acceptance theory). Dalam konsep ini pemimpin dipilih (diterima) oleh mereka yang akan menjadi bawahannya. Apabila seseorang diterima sebagai pimpinan dan diberi wewenang untuk memimpin, maka para bawahan  akan menerima menghargai wewenang itu sebabnya mereka punya respek pribadi untuk menghargai orang tersebut merupakan wakil yang mewakili nilai-nilai yang mereka anggap penting.
Sesuai dengan teori penerimaan, para bawahan akan mengakui bahwa bimbingan dan dorongan dapat diperoleh dari kepemimpinan. Para pekerja akan menilai calon pimpinan yang dapat diterima oleh mereka dan karenanya, calon pimpinan seharusnya berasal dari bawah bukan Top down Authority.
Manajer
 
 




                                                                                                            

Gambar Kepemimpinan secara Bottom up Authority
Meskipun kedua konsep ini saling bertentangan,terdapat manfaatnya sendiri-sendiri. Top down authority diperlukan apabila koordinasi dan pengawasan yang layak untuk dicapai. Suatu wewenang yang terpusat diperlukan untuk mencapai perencana dan pengambilan keputusan yang diperlukan untuk membantu perusahaan bekerja dengan erat (kohesif). Susunang wewenang yang formil membantu adanya kesatuan (unity) yang diinginkan.
Menurut pandangan pimpinan bawahan, pemimpin formal dapat menjalankan pekerjaanya dengan efektif apabila ia mendapat dukungan dan diterima oleh bawahannya. Apabila para awahan menghargainya atau merespek, maka mereka akan mengikuti pimpinan dengan kooperatif dan gembira. Sehingga hubungan atasan dan bawahan lebih harmonis. Pengarahan dari para pimpinan leboh bersifat sukarela atau bukan atas dasar wewenang formil. 

0 komentar :

Posting Komentar